Lokakarya Kurikulum Ilmu Politik Berbasis Kompetensi
Oleh : Labpolunsil
Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Siliwangi baru-baru ini melaksanakan loka karya kurikulum Ilmu politik, yang mengambil tema Loka karya Kurikulum Ilmu Politik Berbasis Kompetensi (KBK Ilmu Politik). Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh bapak Prof. DR. Deden Mulyana, M.Si (Dekan FISIP Universitas Siliwangi) ini tentunya selain merespon kebijakan pemerintah, kegiatan ini juga sebagai upaya visi/misi Universitas Siliwangi dan juga fakultas, terutama terkait dengan pengembangan keilmuan ke depannya. Peserta yang hadir tentunya memiliki latar belakang sangat variatif (berbagai elemen dari masyarakat dan pemerintah).
Seperti yang sudah dibahas di atas, salah satu dasar dari pelaksanaan loka karya adalah merespon kebijakan pemerintah. Sebagaimana kita ketahui dalam upaya memajukan pendidikan saat ini, pemerintah memberikan arahan, strategi, perencanaan, proses dan model evaluasi pendidikan dengan menggunakan sistem standarisasi tertentu. Model ini tersistematisasi lewat Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BNSP yang termutakhir saat ini adalah BNSP 2010. Oleh karena itulah mau tidak mau kita juga harus merespon ketentuan dan model pengelolaan pendidikan yang termuat dalam BNSP tersebut. Perbincangan tersebut salah satunya mengupas perumusan kurikulum, silabus sampai kepada RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). Penjelasan lengkap seputar BNSP ini silakan klik di http://bsnp-indonesia.org/id/. Walaupun masih sangat debatible—perlu pembahasan khusus mendiskusikannya--, model ini tentunya memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni menghasilkan lulusan yang kapabel dan mampu bermanfaat di masyarakat nantinya.
Untuk menghasilkan kurikulum yang berkualitas, sebelum masuk dalam pembahasan draft yang sudah disiapkan oleh tim perumus, kegiatan loka karya ini dibuka dengan seminar Pemahaman Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pembicara bapak Solahudin Kusumanegara (Pakar kurikulum) dan Dosen Senior di bidang Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto. Dalam penyampaiannya beliau lebih menyoroti filosofi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan mapping persoalan yang perlu diserap dalam revisi kurikulum. Pembicara kedua Bapak Edi Kusmayadi (Pembantu Dekan I FISIP Universitas Siliwangi) yang lebih menyoroti sejarah dan pengalaman dalam pengelolaan program Ilmu Politik Universitas Siliwangi beserta strategi pencapaian visi/misi universitas dan fakultas.
Dari diskusi yang dimoderatori oleh Subhan Agung (ketua Laboratorium Ilmu Politik FISIP Universitas Siliwangi) ini mengamanatkan beberapa catatan penting yang mengemuka dan harus dipertimbangkan oleh para peserta seminar saat pembukaan loka karya kemarin dan perlu diturunkan (derivasi) dalam hal-hal yang bersifat praktis nantinya adalah: pertama, perlu memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, perlu ada rekayasa dan modifikasi keilmuan yang lebih kontekstual dengan kondisi sosial-kemasyarakatan saat ini. hal ini dilakukan supaya ilmu yang didapat mahasiswa lebih membumi dan menjadi problem solver atas persoalan sosial-kemasyarakatan. Kedua, tuntutan pasar kerja. Hal ini harus menjadi pertimbangan penting dalam pembahasan supaya lulusan bisa berkompetisi di pasar kerja saat ini. Ketiga, konten lokal yang perlu diangkat menjadi ciri khas dan proyek unggulan kajian masa depan. Keempat, tentunya selaras dengan peraturan perundang-undangan, dan visi/misi universitas-fakutas.
Dari diskusi penyusunan kurikulum yang dipandu oleh Hendra Gunawan (Dosen Ilmu Politik) dan HJ. Ai (Dosen bahasa Indonesia FKIP Universitas Siliwangi) sebagai pemateri terlihat bahwa perlu ada sosialisasi yang lebih masif dari pemerintah ke universitas-universitas dan masif ke staf pengajar. Hal ini dikarenakan masih relatif asingnya standar yang dipakai sebagai acuan saat ini--maklum model ini belum secara masif tersosialisasikan kepada dosen-dosen di lingkungan kita--. Bahkan dalam dataran tertentu kita terkesan gagap dengan standar baru tersebut. Namun lewat bimbingan dari pemateri yang handal, penyusunan silabus dan RPP lancar dan tentunya yang terpenting memberikan pengetahuan dan pembelajaran perencanaan pendidikan yang lebih canggih dan mutakhir dalam memaksimalkan daya indegeniousitas mahasiswa. Karena kurang maksimal dalam pengkajian kemarin tim akan mem follow up lewat diskusi tim hingga tersusun kurikulum yan sesuai harapan di atas, termasuk silabus, dan RPP mata kuliah. Tentang mata kuliah akan ada beberapa mata kuliah baru dan mata kuliah konversi. Kami sedang melakukan proses penggodogan di tim permusus kurikulum dan awal Juni ditargetkan sudah ada hasilnya. Tunggu info selanjutnya.
Tasikmalaya, 10 Mei 2011.
Diposkan oleh Laboratorium Ilmu Politik Unsil di 10:02
1 comment:
[blogwalking]
yah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan di negara ini..
Post a Comment